Cari

HEART FOR CHRIST

Hidup Adalah Kristus

bulan

Desember 2014

PENJELASAN ALKITAB MENGENAI MENDOAKAN DAN BERDOA PADA ORANG YANG SUDAH MATI

Mendoakan dan berdoa pada orang mati merupakan sebuah tradisi yang berkembangan dibeberapa suku bangsa, ada yang berdoa kepada arwah-arwah leluhur untuk meminta kesejahteraan, hasil panen yang melimpah, kesehatan dan lain-lainnya. Praktek berdoa atau mendoakan orang mati juga masuk ke dalam lingkungan gereja, sebagian besar orang Kristen yang masih terikat dengan tradisi leluhur menerima praktek ini sebagai sebuah kebenaran iman. Ada sebuah tradisi yang berkembang dalam masyarakat Kristen tertentu untuk pergi kekuburan para leluhur demi mendoakan dan berdoa pada orang mati, bahkan ada yang menyatakan permohonan pada Roh leluhur untuk mendapatkan kesehatan dan kesuksesan.

 

 

Kata Alkitab Tentang Orang Mati

Dalam Ibrani 9: 27 menuliskan demikian, “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.” Sesudah mati, manusia langsung dihakimi untuk menentukan dimana keberadaannya. Apabila ia seorang yang sudah lahir baru maka tempatnya di Surga sedangkan bila ia bukan orang lahir baru tempatnya di Neraka. Alkitab tidak mengajarkan mengenai tempat persinggahan dunia orang mati atau tempat orang mati yang belum siap masuk Surga, sehingga perlu dibantu dengan doa-doa orang hidup untuk masuk Surga.

 

 
Tuhan Yesus memberikan jaminan pada orang-orang percaya padaNya suatu tempat, mereka yang mati di dalam Tuhan diberikan tempat tinggal di Surga. Orang mati di dalam Kristus langsung masuk berada di Surga seperti yang dikatakan dalam 2 Korintus 5: 1, “Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di Sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.” Adalah iman yang salah mengimani bahwa ada tempat persingahan penyucian untuk orang yang belum siap masuk Surga, sehingga mendoa dan berdoa untuk mereka.

 

 
Kepastian masuk Surga didapatkan bukan sesudah mati melain selagi hidup jaminan kepastian itu sudah bisa didapat. Orang-orang yang sudah pasti masuk Surga adalah orang-orang yang sudah lahir baru, yang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta menyerahkan hidupnya menjadi milik Kristus (Roma 5: 8-10, Yohanes 3: 36). Bijaksananya bukanlah mendoakan orang yang sudah mati untuk masuk Surga melainkan menyampaikan Injil yang benar agar selagi hidup mereka sudah mendapat kepastian masuk Surga.

 

 

Kata Alkitab Tentang Arwah Orang Mati

 

 

 

Dalam Ayub 7: 9-10 dikatakan bahwa, “sebagaimana awan lenyap dan melayang hilang, demikian juga orang yang turun ke dalam dunia orang mati tidak akan muncul kembali ke rumahnya, dan tidak dikenal lagi oleh tempat tinggalnya.” Dari bagian firman Tuhan ini, kita mendapat penjelasan bahwa tidak ada arwah yang gentayang kembali ke rumahnya. Arwah orang yang sudah mati, sudah dipastikan tempatnya sesudah kematiannya dan tidak diberikan kesempatan lagi untuk kembali ke rumahnya, bahkan orang yang mati tempat kediamannya pun tidak mengenalnya. Iblis sering mempertunjukkan tipu muslihat untuk menipu iman manusia dengan merasuki anggota keluarga tertentu dengan menyerupai orang sudah mati dan meminta permintaan yang aneh-aneh pada anggota keluarga yang masih hidup bahkan mengacam dengan ancaman tertentu bila anggota keluarga yang hidup tidak mengabulkan permintaannya, dan untuk meyakinkan anggota keluarga yang masih hidup iblis menyebutkan hal-hal unik yang pernah dilakukan orang yang mati tersebut selagi hidup, sehingga anggota keluarga yang mendengarkannya percaya dan melakukan apapun permintaannya.

 

 
Dari pertunjukkan tipu muslihat Iblis inilah banyak orang mempercayai bahwa ada arwah getayang, yang sewaktu-waktu dapat datang meminta permintaan tertentu, ataupun dapat memberikan sakit penyakit dan malapetaka tertentu dari anggota keluarga yang tidak menuruti permintaannya. Pertunjukkan yang satu ini memang sangat sukses dilakukan Iblis untuk menipu manusia, sehingga banyak juga pendoa-pendoa Kristen terjerumus ke dalam permainan palsu iblis dengan kelicikannya yang menyesatkan ini. Sadarlah bahwa Iblis tidak pernah mati dari dunia diciptakan sehingga ia tahu segala sesuatu yang telah dilakukan manusia selagi masih hidup dan iblis dapat menyerupai wujud apapun, sehingga bukanlah hal yang sulit bagi Iblis untuk menyerupai orang yang sudah mati. Ingatlah bahwa Alkitab sudah mengatakan bahwa orang mati arwahnya tidak gentayang.

 

 

Kata Alkitab Tentang Mereka Yang Berdoa pada Orang Mati

 

 
Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal; janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah TUHAN, Allahmu. Imamat 19: 31

seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu. Ulangan 18: 11-12

 

 

 

Alkitab mengajarkan bahwa orang yang berdoa pada arwah orang mati adalah tindakan yang tidak dikehendaki Tuhan dan merupakan kekejian bagi Tuhan. Manasye pernah melakukan tindakan ini, dan Alkitab mengatakan bahwa tindakannya tersebut adalah kekejian bagi Tuhan ( 2 Tawarikh 33: 6). Orang Kristen yang masih berdoa dan memohon keselamatan pada arwah-arwah orang mati adalah Kristen yang masih terlibat dengan perdukunan, dan biasanya orang Kristen yang demikian sering mendatangi para peramal yang menyamar sebagai pendoa untuk bertanya pada arwah-arwah orang mati demi meminta petunjuk dari arwah orang yang sudah mati. Ingatlah hai kawan tindakan berdoa pada arwah orang mati adalah kekejian bagi Tuhan, apabila saat ini Anda masih terikat dengan kebiasaan ini, segeralah bertobat dan terimalah Injil yang benar agar Anda terlepas dari ikatan perjanjian dengan setan. Untuk terlepas dari ikatan perjanjian dengan Setan, Anda perlu lahir baru. Orang yang sungguh-sungguh lahir baru tidak dapat dikalahkan oleh kuasa apapun ( 1 Yohanes 4: 4).

 

 
Dalam Pengkotbah 9: 5 mengatakan, “Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap.” Dalam bagian ini menjelaskan pada kita bahwa orang yang mati tak tahu apa-apa, bagaimanakah yang tidak tahu apa-apa memberikan petunjuk? Sebenarnya orang meminta petunjuk arwah orang mati bukanlah menerima petunjuk dari arwah orang mati melainkan Setan yang menyerupai orang yang sudah mati. Jangan memberikan petunjuk dalam Ayub 7: 9-10 dikatakan bahwa orang mati tidak mengenal tempat tinggalnya lagi demikian sebaliknya.

 
Saul pernah melakukan tindakan keji ini karena Tuhan tidak memberikan jawaban atas permohonannya ( 1 Samuel 28: 6), Saul meminta untuk memanggil arwah orang mati walaupun sang pemanggil arwah telah memperingatkan Saul atas tindakannya ( 1 Samuel 28: 7-10). Saul tetap meminta untuk memanggil arwah Samuel, dikatakan bahwa arwah Samuel datang dan berbicara namun sebenarnya itu bukan Samuel karena Samuel sesungguhnya telah ada bersama Allah. Mungkinkah itu Arwah Samuel jika Allah sendiri tidak menjawab permohonan Saul? Jelas itu bukan arwah Samuel.
Kebanyakan orang Kristen yang masih melakukan doa pada orang mati atau mengunjungi kuburan orang mati untuk berdoa adalah Kristen yang belum lahir baru dan belum mengerti kebenaran, karena tidak pernah mendapatkan pengajaran yang benar dari gerejanya atau hamba-hamba Tuhan yang melayani mereka.

 
Sikap Orang Kristen Terhadap Orang Mati

 
Jemaat Kristus adalah tempat bersekutu orang-orang lahir baru yang masih hidup di dunia ini, persekutuan ini adalah persekutuan yang kelihatan (Matius 18: 18-20). Tidak benar ajaran yang mengajarkan bahwa jemaat Kristus juga terikat persekutuan dengan orang yang sudah mati, orang yang sudah mati langsung dihakimi (Ibrani 9: 27), ia bukan lagi bagian dari jemaat. Walaupun orang mati bukan dari jemaat, namun orang-orang yang mati dalam kebenaran terlebih mereka yang memperjuangkan iman yang benar patut diberikan penghormatan untuk mengenang atas apa yang sudah mereka lakukan. Mengenang atas apa yang sudah mereka lakukan dan mengingat segala sesuatu yang telah mereka lakukan selagi hidup adalah hal yang baik. Pada masa lalu untuk mengenang dan mengingatkan atas apa yang sudah dilakukan oleh orang mati, mereka dikuburkan di dalam Gua, bahkan Abraham membeli sebuah Gua untuk mengubur istrinya dan dikemudian hari, ia pun dikubur di situ (Kejadian 25: 7-11). Kita sekarangpun mengenang dan mengingat jasa dengan orang yang sudah mati dengan mengubur ditempat yang layak dan membangun monument sebagai tempat peringatan untuk jasa orang yang sudahimages mati.

 
Jadi Alkitab sudah menjelaskan pada kita, bahwa mendoakan dan berdoa pada orang yang sudah mati adalah tindakan iman yang salah, bahkan tindakan yang demikian bukan hanya sia-sia melainkan menimbulkan kekejian bagi Tuhan. Oleh sebab itu marilah kawan, kita buang segala macam bentuk penyimpangan yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan dan hidup dalam kebenaran yang sejati bersama Tuhan Yesus Kristus. Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia: jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini; semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia. Peraturan-peraturan ini, walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri, seperti merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup duniawi (Kolose 2: 20-23).

APAKAH DENGAN DIBAPTIS ANDA MENERIMA METERAI ALLAH?

imagesMeterai merupakan suatu penjamin kepemilikan atau tanda kepemilikan. Orang Kristen yang mengimani bahwa baptisan merupakan tanda meterai adalah orang Kristen yang mengimani bahwa baptisan menyelamatkan atau selamat oleh perbuatan (salvation by Work). Orang Katolik adalah kelompok pertama yang mengimani baptisan adalah tanda meterai, sebab dalam pandangan iman katolik semua bayi yang lahir terikat dosa asal dari Adam dan untuk membersihkan dosanya maka diperlukan baptisan sebagai pembasuh dosa untuk menuju jalan keselamatan. Sedangkan kelompok yang kedua yang mengimani baptisan sebagai tanda meterai adalah kelompok pecahan dari Katolik yakni Protestan, sebagai besar kalangan Protestan mengimani bahwa baptisan merupakan tanda meterai penganti sunat, walaupun kelompok ini mengumandangkan bahwa keselamatan hanya oleh kasih karunia namun dalam prakteknya mereka masih menerima sebagian besar iman Katolik seperti baptisan sebagai tanda meterai.

 

 
PANDANGAN ALKITAB

 

 
Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, KETIKA KAMU PERCAYA, DIMETERAIKAN dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Efesus 1: 13

 
Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi, memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita. 2 Korintus 1: 21-22

 
Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. Efesus 4: 30

 
Penjelasan Alkitab mengenai siapa pemberi meterai Allah, Siapa penerima meterai Allah, Bagaimana cara menerima meterai Allah dijelaskan secara tepat dan akurat. Alkitab adalah sumber kebenaran absolut, yang pasti, yang tidak boleh ditambah atau pun dikurangi. Iman Kristen yang sehat dibangun di atas pengajaran Alkitab, bukan kesaksian-kesaksian subyektif ataupun aturan-aturan manusia. Orang yang berhikmat dan sehat dalam iman akan mengunakan Alkitab sebagai alat penguji kebenaran atas segala ajaran yang akan diimaninya, oleh sebab itu mari kita uji kebenaran mengenai baptisan tanda meterai, apakah ini adalah iman yang benar atau iman yang salah.

 
Seseorang menerima meterai Allah melalui proses upacara baptisan yang diimani oleh sebagian besar orang Kristen ternyata tidak sesuai dengan ajaran Alkitab. Efesus 1: 13 menyatakan bahwa meterai bukan diberikan melalui proses upacara baptisan melainkan proses seseorang menerima Injil Kristus “…karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, KETIKA KAMU PERCAYA, DIMETERAIKAN.” Menerima Injil Kristus dengan segenap hati, jiwa , akal budi dan kekuatan merupakan proses seseorang mengalami pemeteraian atau yang di dalam Roma 4: 11 menerima meterai kebenaran, yang bukan berdasarkan pada sunat lahiriah melainkan pada sunat hati.

 
Orang Kristen yang mengimani bahwa baptisan adalah penganti sunat adalah orang Kristen yang tidak memahami mengenai perkembangan pewahyuan sistem tata ibadah. Di masa ibadah dalam Roh dan kebenaran tidak ada upacara lahiriah yang mendatangkan janji keselamatan, termasuk baptisan. Pada masa ibadah simbolik Allah mengunakan simbol-simbol lahiriah untuk menyatakan kekudusan dan kebenaranNya. Simbol-simbol lahiriah, termasuk segala macam upacara lahiriah tidak digunakan Allah lagi untuk menyatakan kekudusan dan kebenaran di masa ibadah dalam Roh dan kebenaran, karena di masa ibadah dalam Roh dan kebenaran yang diutamakan adalah hati yang telah dikuduskan dan dibenarkan oleh Yesus Kristus (1 Korintus 1: 30, Kolose 2: 16-17).

 
Dalam 2 Korintus 1: 21-22 Allah sendirilah yang memberikan meterai kepada orang-orang kepunyaanNya, “…Allah yang telah mengurapi, memeteraikan tanda milik-Nya atas kita.” Dalam memberikan meterai, Allah tidak mengunakan perantaran melalui proses baptisan yang diimani oleh sebagian orang Kristen, orang yang mengimani bahwa penerimaan meterai Allah melalui baptisan adalah orang yang mengimani iman yang salah, sebab Alkitab menjelaskan bahwa pada masa ibadah dalam Roh dan kebenaran Allah sendirilah yang memberikan meterai tanpa melalui perantara apapun dan siapapun.

 
Dalam Efesus 1: 13 orang yang menerima meterai dari Allah adalah orang yang telah menerima Injil keselamatan, “Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, KETIKA KAMU PERCAYA, DIMETERAIKAN dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.” Artinya mereka yang menerima meterai dari Allah adalah mereka yang sudah percaya. Membaptis bayi dengan tujuan mendapatkan meterai Allah adalah sebuah tindakan iman yang salah, yang dihasilkan dari sebuah kesalahtafsiran Alkitab oleh beberapa pemimpin gereja atau organisasi gereja. Oleh sebab itu, adalah lebih baik menguji setiap ajaran sebelum mengimaninya sebagai sebuah kebenaran dalam hidup ( 1 Tesalonika 5: 21).

 
Orang tua yang berpikir bahwa dengan membaptis bayi maka akan mendapat meterai Allah adalah orang tua yang sudah terpengaruh oleh ajaran yang tidak Alkitabiah atau orang tua yang melakukannya karena sebuah tradisi bukan karena mencintai Tuhan. Tindakan demikian menyakitkan hati Allah, seperti ungkapan Tuhan Yesus dalam Markus 7: 6-8, “…Benarlah nubuat Yesaya tentang kami, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku, percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan adalah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.”

 
Dapatkah kita mengatakan bahwa bayi yang dibaptis telah dimeteraikan Allah kalau pada akhirnya dia dewasa hingga meninggal tidak pernah menerima Kerajaaan Allah dan kebenaranNya di dalam hidupnya kemudian mati masuk Neraka, adakah milik kepunyaan Allah, yang telah dimeteraikan Allah berada dalam Neraka? Orang yang berhikmat dan berpikiran sehat pastilah bisa memikirkan hal ini dan tidak akan melakukan tindakan iman yang salah. Dalam Efesus 4: 30 menjelaskan bahwa Allah memberikan meterai pada seseorang pada waktu hari penyelamatannya atau pada waktu ia menerima firman kebenaran yaitu injil dalam hidupnya, pada waktu itulah ia diberikan meterai sebagai milik Allah atau mendapat jaminan kepastian masuk Surga. Renungkan dan pikirkanlah kebenaran ini, kawanku 

 

 

Bagi Anda yang ingin belajar kebenaran dan butuh bimbingan silahkan hubungi nomor ini 0821 2419 8797

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑