dd

Kasih karunia adalah pemberiaan anuggerah dari yang lebih tinggi kedudukannya kepada yang lebih rendah kedudukannya. Dalam bahasa yunani kata yang sering digunakan untuk mengacu pada kasih karunia adalah xaris yang berarti kasih karunia, juga bisa berarti pengampunan. Sedangkan dalam kekristenan manusia yang diselamatkan adalah manusia yang memiliki kasih karunia dari Allah tanpa kasih karunia dari Allah tidak ada seorangpun yang dapat diselamatkan dari kebinasaan.

Dalam kekristenan terjadi perbedaan pandangan mengenai anuggerah yang diberikan Allah kepada manusia. Pandangan pertama mengatakan bahwa anuggerah yang diberikan Allah kepada manusia adalah iman, pandangan kedua mengatakan bahwa anuggerah yang diberikan Allah kepada manusia adalah pengampunan dosa manusia. Orang kristen pada umumnya percaya bahwa kebenaran yang sejati adalah kebenaran yang absolut, maka orang kristen yang sejati hanya memengang satu kesimpulan yang benar dari dua pandangan yang berbeda sebagai kebenaran atau jika pandangan pertama benar, maka pandangan kedua salah sebaliknya demikian juga bila pandangan kedua benar maka pandangan pertama salah. Sehingga untuk mendapat kesimpulan yang benar perlu sebuah perbandingan dengan Alkitab sebagai dasar kebenarannya.

 

 

I. Menguji Kealkitabiahan Iman Dikaruniakan Untuk Selamat

 

 

Pandangan pertama yang mengatakan bahwa anuggerah yang diberikan Allah kepada manusia adalah iman sangat menyakini, bahwa orang-orang yang diberikan anuggerah iman adalah orang-orang yang sudah ditentukan Allah selamat sebelum dunia diciptakan, oleh sebab itu siapapun yang telah ditentukan untuk menerima anuggerah tidak dapat menolaknya. Sedangkan bagi orang-orang yang tidak diberikan anuggerah iman adalah orang-orang yang ditentukan Allah sebelum dunia ciptakan untuk binasa dan orang yang ditentukan binasa tidak dapat menolak untuk binasa. Penganut pandangan pertama dikenal dalam kekristenan sebagai penganut CALVINISME atau kelompok yang percaya bahwa manusia selamat karena Allah yang menentukkan sebelum dunia diciptakan dan manusia binasa karena Allah yang menentukkan untuk binasa sebelum dunia diciptakan atau Allah dalang kebaikan dan Allah juga dalang kejahatan.

 
Untuk mengetahui kealkitabiahan pandangan pertama seseorang perlu mengetahui definisi iman menurut Alkitab. Menurut Alkitab “iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” (Ibrani 11: 1). Dari definisi iman yang diberikan Alkitab seharusnya seseorang sudah dapat menyimpulkan, bahwa apakah iman dikaruniakan Allah ataukah iman merupakan bagian dari respon seseorang terhadap sesuatu yang diyakininya. Jika iman dikaruniakan Allah untuk selamat maka seharusnya setan-setan pun dapat diselamatkan karena Alkitab mengatakan bahwa setan-setan percaya atau beriman pada Allah dalam Yakobus 2: 19, “Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun percaya akan hal itu dan mereka gemetar.” Jika pandangan pertama atau pandangan CALVINISME benar maka secara implist orang-orang yang memegang pandangan iman dikaruniakan untuk selamat mengakui bahwa setan-setan pun dapat selamat.

 
Dikaruniakan berarti diberikan dengan cuma-cuma atau pemberian yang tidak melibatkan jasa atau perbuatan baik orang yang menerima pemberian. Apabila mengacu pada definisi iman, maka iman bukanlah sesuatu yang diberikan Allah dengan cuma-cuma sebab iman melibatkan respon manusia atau tanggungjawab manusia atas sesuatu yang diyakini. Oleh sebab itu jika pandangan pertama benar, maka manusia diselamatkan bukan karena dikaruniakan melainkan karena adil manusia sebab iman melibatkan respon atau tanggungjawab manusia.

 

 
Saya menolak pandangan ini, yang mengatakan bahwa manusia diselamatkan karena dikaruniakan iman, sebab pandangan ini secara implist tidak mengakui bahwa keselamatan manusia adalah pemberiaan Allah secara cuma-cuma tanpa melibatkan jasa atau perbuatan manusia. Sebab Alkitab mengatakan bahwa manusia diselamatkan karena kasih karunia bukan hasil usaha melainkan pemberian Allah; “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada yang memegahkan diri” (Efesus 2: 8-9). Dan pandangan ini juga menempatkan bahwa orang yang binasa karena Allah yang menentukan binasa tanpa dapat menolak penetapan Allah atas kebinasaannya atau Allahlah penyebab dari kebinasaan manusia, pandangan ini bertentangan dengan ayat Alkitab dalam Roma 2: 5 yang mengatakan bahwa manusia binasa oleh karena kekerasan hati yang tidak mau bertobat bukan karena ditentukan Allah sebelum dunia ciptakan untuk binasa.

II. Menguji Kealkitabiah Kasih Karunia Dikaruniakan Untuk Selamat

Untuk mengetahui kealkitabiahan pandangan ini, maka harus memahami kasih karunia menurut Alkitab. Kasih karunia atau anuggerah yang dimaksud Alkitab ialah pemberiaan Anak tunggal Allah kepada manusia untuk menyelamatkan manusia dari dosanya; Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3: 16) “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Matius 1: 21).

 
Pemberian anak tunggal Allah yakni Yesus Kristus yang menyelamatkan manusia dari dosa adalah kasih karunia yang tidak melibatkan manusia yang menerima kasih karunia atau hal ini adalah inisiatif Allah untuk menyelamatkan manusia, yang mustahil dapat dilakukan manusia melalui usaha atau perbuatan baiknya. Manusia yang berdosa tidak dapat menyelesaikan dosanya dengan perbuatan baik (Roma 10: 12) atau dengan Ibadah (Yesaya 64:6) atau dengan usaha (Efesus 2: 8-9), Yesus Kristus manusia yang tidak berdosa ( 1 Petrus 2: 22) yang dikaruniakan Allah kepada manusia untuk membereskan dosa manusia sehingga manusia yang berdosa dapat bebas dari dosa dengan cara menerima karunia Allah melalui iman; “…semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Yohanes 1: 12) “Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh” (1 Petrus 3: 18).

 
Kasih karunia Allah dikaruniakan kepada semua manusia, namun yang diselamatkan oleh kasih karunia adalah orang-orang yang menerima kasih karunia melalui iman, sedangkan orang-orang yang tidak diselamatkan adalah orang-orang menolak kasih karunia Allah; “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Yohanes 1: 11-12) “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya” (Yohanes 3: 36).

 
Jadi Iman merupakan sarana seseorang menerima atau menolak sebuah keyakinan atau iman merupakan bagian dari tanggungjawab merespon suatu keyakinan atau menolak suatu keyakinan. Iman bukanlah karunia Allah yang dapat menyelamatkan manusia sebaliknya kasih karunia Allah yang dikaruniakan untuk menyelamatkan manusia, iman merupakan sarana yang digunakan manusia menerima kasih karunia Allah yang dikaruniakan atau menolak kasih karunia Allah yang dikaruniakan. Itulah sebabnya walaupun setan-setan beriman bahwa Allah ada namun tidak diselamatkan karena kasih karunia Allah tidak dikaruniakan kepada setan-setan untuk selamat melainkan dikaruniakan kepada manusia untuk selamat.

 

 

III. Kesimpulan

 

Saya menolak pandangan pertama, yang mengatakan bahwa iman dikaruniakan untuk selamat, sebab pandangan ini sangat tidak singkron dengan kebenaran Alkitab dan cendrung menempatkan Allah sebagai penjahat dan menempatkan manusia punya andil dalam keselamatan atau keselamatan yang diperoleh manusia merupakan kerja sama antara Allah dan manusia bukan pemberian Allah semata-mata.
Saya adalah penganut dan pendukung pandangan kedua, yang mengatakan bahwa kasih karunia dikaruniakan untuk selamat. Sebab saya yakin bahwa orang-orang yang binasa adalah orang-orang yang menolak kasih karunia Allah bukan karena Allah yang menetapkan sebelum dunia diciptakan dan saya yakin bahwa saya sudah diselamatkan sebab dengan iman saya menerima kasih karunia Allah yang telah dikaruniakan Allah, bukan karena usaha atau jasa melainkan karena kemurahan Allah.