Neraka sebuah tempat penyiksaan yang abadi, tempat ini disedia bagi malaikat dan manusia yang memberontak pada Allah, Yesaya 66:24 (awalnya tempat ini hanya disediakan untuk malaikat yang memberontak, Matius 25:41). Keberadaan Neraka sebagai tempat penyiksaan yang abadi sering kali dipandang remeh oleh manusia, sebab manusia adalah mahkluk yang selalu memiliki hasrat percaya jika telah melihat bukti nyata. Tetapi jika engkau yang membaca traktat ini memiliki hasrat yang demikian tentang Neraka, sebaiknya engkau harus mempertimbangkan kembali keinginanmu yang ingin memiliki bukti nyata dari keberadaan Neraka. Karena siapapun yang sudah melihat dan berada dalam Neraka tidak memiliki kesempatan lagi untuk keluar dari tempat itu, mereka yang sudah berada dalam Neraka, selamanya akan berada di sana dengan Api dan penyiksaan yang abadi.

Tuhan Yesus memperingatkan pada semua manusia tentang bahaya dari Neraka, pernyataan ini terurai dalam Matius 10: 28 yang berbunyi, “Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam Neraka.” Semua manusia pasti akan mengalami kematian jasmani atau kematian tubuh, seharusnya kematian jasmani bukanlah hal yang harus ditakutkan karena semua manusia pasti akan mati jasmani, sebaliknya yang harus ditakutkan manusia adalah kematian jiwa atau kematian rohani karena siapapun yang mengalami kematian jiwa atau rohani akan mendapat penghukuman dalam Neraka. Oleh sebab itu bagi Anda yang belum sungguh-sungguh memiliki benih kehidupan rohani, yang masih menyandang status orang berdosa, sebaiknya merenungkan pernyatan Yesus Kristus di atas.

Orang berdosa adalah orang yang melanggar hukum Allah karena dosa adalah pelanggaran hukum Allah (1Yohanes 3:4), orang yang melanggar hukum Allah akan dihukum di Neraka. Apakah Anda orang berdosa? Jika ya, maka tempat akhir Anda di Neraka! Dan Jika demikian, maka ada baiknya Anda merenungkan pengalaman hari pertama orang berdosa di Neraka.

I. Sadar akan realita dari Neraka

Kisah yang sangat menarik dicatatkan Lukas tentang orang berdosa dalam Neraka. Injil Lukas 16:23 menceritakan tentang kesadaraan orang berdosa mengenai realita Neraka, semasa hidup di dunia orang berdosa tidak peduli dengan keberadaan Neraka, ia lebih cendrung memikirkan tentang hidup duniawi, itulah sebabnya ia berusaha memperoleh sebanyak-banyaknya kekayaan materi, ia memperoleh kekayaan materi secara berlimpah di dunia namun ia mengabaikan perkara rohani, sehingga sampai matinya ia tetap menyandang status orang berdosa. Orang berdosa tersebut semasa hidupnya tidak mempedulikan keberadaan Allah sebagaimana ketidak-peduliannya terhadap Neraka, Ia menyadari realita Neraka saat di dalam Neraka, dan itu sudah terlambat! Dan penyesalannya terhadap kesempatan diselamatkan semasa hidup di dunia hanya menambah deritanya di dalam Neraka.

Teman, jangan sampai engkau mengalami penderitan seperti orang berdosa yang dicatatkan oleh Lukas. Orang berdosa itu memiliki segala-gala materi di dunia, tetapi Ia tidak memiliki Allah yang benar, sehingga pada akhir dari hidupnya ia berada dalam Neraka. Namun lebih menyedihkan lagi bila di dunia ini engkau tidak memiliki apa-apa (miskin), namun engkau tidak mencari Allah yang benar maka hidupmupun akan berakhir di dalam Neraka. Semua orang berdosa akan berakhir di dalam Neraka, di situ apinya tidak akan padam dan ulat tidak akan mati untuk selama-lamanya (Yesaya 66: 24). Hanya orang benar yang telah dikudus oleh darah Tuhan Yesus Kristus-lah yang dapat bebas dari hukuman dalam api Neraka.

II. Mengalami kegelapan dan penyiksaan yang tak terbayangkan

Orang berdosa yang telah berada dalam api Neraka menyadari akan realita Neraka namun sudah terlambat, ia menghadapi kegelapan yang menakutkan, merasakan penyiksaan yang tidak pernah dibayangkan suatu kengeriaan yang sangat mencekam dan menakutkan untuk selama-lamanya. Matius 25:30 mengatakan bahwa, kegelapan Neraka adalah kegelapan yang paling gelap dan Wahyu 20: 10 mengatakan bahwa, penyiksaan yang mereka alami itu siang malam selama-lamanya atau mengalami penyiksaan kekal (Matius 25:46a). Semasa di dunia orang berdosa tersebut tidak membayangkan tentang kegelapan dan penyiksaan di Neraka yang akan ia alami. Ketika benar-benar mengalami kegelapan dan penyiksaan ia sangat terkejut dan ketakutan, tetapi apa yang ia rasakan pada saat itu sudah terlambat. Yang ada hanya ketakutan dan kesakitan yang tidak ada akhirnya.

Teman, jika engkau tidak ingin mengalami apa yang dialami orang berdosa ini, engkau harus memiliki kelahiran kembali. Hanya kelahiran kembali yang dapat menjauhkanmu dari kegelapan dan penyiksaan api Neraka (silahkan baca Buku saku saya, “Engkau Harus Dilahirkan dari Air dan Roh”)

III. Diliputi kesepian dan sepenuhnya terlupakan

Yesaya 65: 14b menjelaskan bahwa orang berdosa yang mengalami hukuman dalam api Neraka akan mengerang karena sedih hati. Erangan kesedihan orang berdosa di Neraka diliputi oleh kesepian, tidak ada yang menghiburnya, ia diliputi oleh kesepian, kesepian yang tidak ada akhirnya. Dan dalam kesepian mereka menangis karena patah semangat. Mereka bukan hanya mengalami kesepian tetapi terlupakan, sepenuhnya mereka terlupakan, tidak ada yang menghibur orang berdosa dan tidak ada yang mengingat mereka. Mereka mengerang karena kesedihan, kesepian dan menangis karena patah semangat dilupakan.

Oh, teman seharusnya pada poin ini, Anda harus sungguh serius berpikir untuk menjadi orang benar yang dikuduskan oleh penebusan darah Yesus Kristus, karena hanya Yesuslah yang dapat menyelamatkan manusia dari Neraka (Kisah Para Rasul 4: 12, Roma 5: 8-10; 10: 8-10).

IV. Menemukan pintu Neraka tidak dapat dibuka

Maka asap api yang menyiksa mereka naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa….Wahyu 14:11. Neraka adalah sebuah tempat yang dikeliling oleh api dan ulat penyiksa. Orang berdosa yang telah berada di sana mengalami kegelapan, penyiksaan, kesepian dan terlupakan, pastinya berusaha mencari pintu Neraka untuk keluar dari tempat mengerikan itu. Dan ketika ia menemukan pintu Neraka, pintu itu tidak dapat dibuka, ia berusaha untuk membukanya namun pintu itu tidak dapat dibuka, pintu Neraka tidak dapat dibuka selama-lamanya, itu berarti ia harus berada di sana dengan keadaan yang mengerikan itu untuk selama-lamanya.

Oh, teman janganlah engkau sampai mengalami ini, karena kengerian ini untuk selama-lamanya. Cepat berpikirlah untuk menyelamatkan diri dari semua ini! Percayalah pada Yesus Kristus sebagai penebus dan juruselamatmu, maka engkau akan selamat.

V. Menyadari sudah sangat terlambat untuk diselamatkan

Lukas 16:27-29 menceritakan bahwa, orang berdosa dalam Neraka memohon pada Abraham untuk mengutus Lazarus kembali ke dunia untuk meyampaikan pesan pada saudaranya supaya tidak mengikutinya berada di dalam Neraka. Orang kaya yang berada dalam Neraka berpikir sama dengan orang-orang kristen Karismatik sekarang, yang mementingkan kesaksian dan pengalaman hidup daripada kesaksian Alkitab tentang kelahiran kembali. Orang berdosa dalam Neraka berpikir bahwa, dengan kesaksian dan pengalaman hidup Lazarus dapat menyadarkan saudara-saudaranya, namun Abraham dengan tegas menjawab bahwa, bukanlah pengalaman dan kesaksian Lazarus yang dapat menyadarkan saudara-saudaranya melainkan kesaksian Musa dan para nabi (Kitab PL). Tidak ada gunanya mereka melihat kebangkitan Lazarus tetapi menolak kesaksian Alkitab.

Teman, jangan sampai engkau terlambat menyadari untuk diselamatkan. Ujilah kembali keselamatanmu, apa engkau telah diselamatkan dengan keselamatan yang abadi ataukah engkau hanya diselamatkan karena tuntutan daging; seperti kesaksian dan pengalaman-pengalaman hidup yang hanya ingin memuaskan keinginanmu memperoleh bukti dan tidak sesuai dengan perintah Alkitab mengenai keselamatan. Waspadalah sebab ada Injil yang lain, Yesus yang lain dan Roh yang lain (2 Korintus 11:3-4)

VI. Mengingat semua kesempatan untuk diselamatkan sudah berlalu

Orang berdosa dalam Neraka bukan hanya mengalami penderitaan fisik, tetapi juga mengalami penderitaan psikologi. Dan puncak dari penderitaan psikologi ialah penyesalan yang terlambat untuk kesempatan diselamatkan. Semasa hidupnya di dunia ia berusaha menimbun kekayaan untuk dirinya sendiri, ia tidak mencari Allah, ia tidak kaya di hadapan Allah (Lukas 12:16-21). Kesempatan-kesempatan untuk diselamatkan tidak dipedulikan, karena ia lebih mengutamakan perkara duniawi daripada perkara rohani, dan ketika ia mengingat semuanya ini dalam Neraka, sangat menyakitkan jiwanya. Jiwanya tertekan selamanya dengan penderitaan fisik dan psikologi untuk selama-lamanya.

Teman, engkau masih memiliki kesempatan untuk diselamatkan. Janganlah membuat kesibukan duniawi menyebabkan engkau melupakan perkara rohani. Apabila engkau melupakan perkara rohani dalam hidup di dunia ini, engkau akan mengalami seperti orang berdosa ini, mengalami penderitaan fisik dan psikologi siang dan malam untuk selama-lamanya.

Orang kaya dalam Lukas 16: 19-31 masuk Neraka bukan karena melakukan kejahatan, ia bukan penjahat. Semasa hidupnya di dunia ia menikmati kelimpahan materi, ia menerima segala yang baik (Lukas 16:25). Lalu Mengapakah ia bisa berada dalam Neraka? Bukankah ia melakukan kebaikan semasa hidupnya? Bukankah ia tidak melakukan kejahatan semasa hidupnya? Lalu mengapakah ia harus berada di dalam Neraka? Memang ia bukan penjahat, ia tidak melakukan yang jahat dalam pandangan manusia. Tetapi semua yang baik bagi manusia tidak dapat menghindarkan manusia dari Neraka, Karena dihadapan Allah tidak seorang manusia pun yang berbuat baik (Roma 3:12), bukan hanya perbuatan baik manusia tetapi kesalehan manusia tanpa Kristus dihadapan Allah pun seperti kain kotor (Yesaya 64:6).

Jadi siapapun yang berharap masuk Surga dengan perbuatan baik, kesalehan, nasib mereka akan sama seperti orang kaya yang bodoh (Lukas 12: 16-21), yang berada dalam Neraka. Manusia tidak dapat membersihkan dirinya dari dosa dengan perbuatan baik dan kesalehan. Manusia yang ingin masuk Surga adalah mereka yang sudah bersih dari dosa. Dosa manusia tidak dapat diselesaikan dengan perbuatan baik dan kesalehan, sebab berdosa yang berbuat baik dan saleh dihadapan Allah tetap terhitung sebagai orang berdosa yang melanggar hukum Allah, yang akan mengalami penghukuman dalam Neraka.

Lazarus dalam Lukas 16:19-31 adalah orang bijaksana, ia tidak memiliki berlimpah materi di dunia, tetapi memiliki kelimpahan harta rohani, ia menderita semasa hidupnya di dunia sebagai orang miskin, namun dihadapan Allah ia adalah milik Allah, ia telah dibenarkan dan dikuduskan oleh Allah melalui pengorbanan anak domba Allah. Sebab itu siapapun yang ingin masuk Surga harus mendapat pembenaran dan pengudusan.

Saudara, Kristus memanggilmu untuk menjadi kudus. Ia hanya ingin engkau berseru kepadaNya mengakui dosa-dosamu dan menerimanNya sebagai juruselamat dengan segenap hatimu. Maka jika dengan hati engkau percaya pada Dia sebagai juruselamat, engkau akan memperoleh pembenaran dan pengudusan dengan meterei Roh kudus (Efesus 1:13). Sejak hari pengakuanmu dari dalam hati dan teraplikasikan melalui perkataan, sejak hari itu juga engkau diselamatkan dari murka Allah (Neraka), saudara sudah mendapat kepastian masuk Surga (Roma 5:8-9)